Jumat, 19 Maret 2010

probiotik

Mengapa Kita Butuh Probiotik

Istilah “probiotika” berasal dari bahasa yunani “probios” yang dalam biologi berarti untuk kehidupan. Istilah tersebut pertama kali digunakan untuk menjelaskan substansi (zat) yang disekresikan oleh suatu mikroba / mikroorganisme yang dapat memacu pertumbuhan (Fuller, 1992). Istilah probiotika didefinisikan kembali oleh Fuller pada tahun 1989 bahwa probiotika adalah sebagai makanan tambahan berupa mikroba hidup baik bakteri maupun kapang / yeast yang mempunyai pengaruh yang menguntungkan pada hewan inang dengan memperbaiki keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan (Fuller, 1992). Mikroba-mikroba tersebut secara alami telah ada dalam tubuh hewan, ternak atau manusia, dan merupakan bagian pertahanan tubuh karena membantu tubuh melawan mikroba-mikroba yang berbahaya bagi kesehatan. Didalam saluran pencernaan mikrobamikroba ini mendukung kesehatan saluran pencernaan.

McNaught and MacFie (2000) mengemukakan bahwa mikroba bisa dikatakan mempunyai status probiotika bila memenuhi sejumlah kriteria sebagai berikut :

1. Bisa diisolasi dari hewan inang dengan spesies yang sama;

2. Mampu menunjukkan pengaruh yang menguntungkan pada hewan inang;

3. Tidak bersifat patogen;

4. Bisa transit dan bertahan hidup dalam saluran pencernaan hewan inang;

5. Sejumlah mikroba harus mampu bertahan hidup pada periode yang lama selama dalam penyimpanan

Walaupun istilah probiotika yang berkaitan dengan makanan tambahan (feed supplement) baru dimulai pada sekitar tahun 1974, tetapi penggunaan mikroba hidup sebagai makanan tambahan telah dimulai dari ratusan tahun sebelumnya. Makanan yang pertama sekali mengandung mikroorganisme hidup adalah susu fermentasi (Fuller, 1992), dan saat ini dikenal sebagai dadih di Sumatera Barat dan yoghurt yang banyak dijual dipasaran.

Penulis menganalogikan tubuh itu sebagai sebuah pohon. Pohon ini memiliki akar, batang, daun, dan buah. Pastinya, ia juga harus memiliki akar yang kuat dan sehat untuk dapat menyerap unsur hara dalam tanah. Akar ibarat saluran pencernaan yang juga harus dijaga.

Di dalam saluran penceranaan kita, terdapat 100 triliun sel bakteri dan lebih dari 500 macamnya. Artinya, terdapat 105-107 sel bakteri per gram-nya. Secara garis besar, bakteri ini dikelompokkan menjadi bakteri baik dan bakteri jahat. Bakteri baik misalnya: Bifidobacterium, Eubacterium, dan Lactobacillus. Sementara bakteri jahat contohnya: Escheriachia coli, Clostridium perfringence, Salmonella, dan Staphilococcus. Jumlah bakteri baik di dalam saluran cerna kita ini harus dijaga agar kesehatan saluran cerna berada dalam keadaan optimal.

Tentunya bakteri yang termasuk probiotik harus memenuhi sejumlah kondisi sebagai berikut:

1. Tahan hidup di saluran cerna setelah dikonsumsi: Tahan terhadap lisozim, asam lambung dan asam empedu.

2. Menjaga keseimbangan bakteri di dalam usus dengan memproduksi hasil metabolisme, kompetitif perlekatan pada reseptor epitel. Hasil metabolisme probiotik: asam laktat, H2O2, bakteriosin, laktase, bile salt hydrolase, dan peptidoglycan.

Bakteri yang termasuk Probiotik :

Genera Lactobacillus:

L. acidophilus, L. bulgaricus, L. lactis, L. casei, L. rhamnosus, L. plantarum, L. helveticus

Genera Bifidobacterium:

B. longum, B. breve, B. bifidus, B. lactis, B. substilis, B. Infantis

Genera Strptococcus:

S. thermophillus

Manfaat probiotik

Walaupun tidak begitu tenar, menurut Wood (1992), probiotik yang berisi milyaran mikroba ini memiliki 5 manfaat, yaitu:

1. Melindungi saluran pencernaan dari bakteri patogen

  • Probiotik menghasilkan H2O2 dan bakteriosin sebagai bakterisida atau anti mikroba bagi bakteri jahat.
  • Probiotik juga melekatkan diri pada reseptor sel epitel usus sehingga bakteri patogen tidak bisa melekat (karena perlekatan dengan bakteri patogen dapat menyebabkan infeksi).

3. Menurunkan kasus kanker kolon

Probiotik menurunkan kasus kanker kolon dengan metode:

  • Penghambatan sel kanker
  • Penghambatan terhadap bakteri yg memproduksi b-glucosidase, b-glucuronidase, dan azoreductase yg mengkatalisa konversi prokarsinogen mjd proksimal karsinogen
  • Destruksi karsinogen spt nitrosamin dan menurunkan aktivitas nitroreductase
  • menyerap senyawa karsinogenik daging panggang dengan mengeluarkan peptidoglycan.

3. Menurunkan kasus gangguan intestin – diare dan konstipasi

Diare karena bakteri patogen (Salmonella) dan rotavirus merupakan problem di semua negara. Bahkan angka kematian pada bayi karena diare mencapai 30%. Probiotik yg digunakan umumnya L. rhamnosus GG dan B. Longum. Juga disarankan treatment diare dgn antibiotik, harus diikuti dgn pemberian probiotik.

4. Menurunkan kolesterol dalam serum

Mekanisme:
a. Penghambatan sintesa kolesterol

  • Probiotik menghasilkan enzim BSH (Bile Salt Hydrolase) yang dapat membantu menurunkan kolesterol.
  • Probiotik menghasilkan metabolit yang dapatt menghambat sintesa kolesterol di hati, yaitu HMG CoA

b. Pengikatan kolesterol dengan melakukan asimilasi kolesterol di saluran pencernaan

5. Menurunkan alergi terhadap susu

Apabila kadar Enzim galaktosidase kurang, maka kita terkena diare. Probiotik dapat menurunkan kadar laktosa pada susu dengan mengeluarkan enzim laktase (mencerna laktosa menjadi monosakarida).

Mengapa Kita Butuh Probiotik

Istilah “probiotika” berasal dari bahasa yunani “probios” yang dalam biologi berarti untuk kehidupan. Istilah tersebut pertama kali digunakan untuk menjelaskan substansi (zat) yang disekresikan oleh suatu mikroba / mikroorganisme yang dapat memacu pertumbuhan (Fuller, 1992). Istilah probiotika didefinisikan kembali oleh Fuller pada tahun 1989 bahwa probiotika adalah sebagai makanan tambahan berupa mikroba hidup baik bakteri maupun kapang / yeast yang mempunyai pengaruh yang menguntungkan pada hewan inang dengan memperbaiki keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan (Fuller, 1992). Mikroba-mikroba tersebut secara alami telah ada dalam tubuh hewan, ternak atau manusia, dan merupakan bagian pertahanan tubuh karena membantu tubuh melawan mikroba-mikroba yang berbahaya bagi kesehatan. Didalam saluran pencernaan mikrobamikroba ini mendukung kesehatan saluran pencernaan.

McNaught and MacFie (2000) mengemukakan bahwa mikroba bisa dikatakan mempunyai status probiotika bila memenuhi sejumlah kriteria sebagai berikut :

1. Bisa diisolasi dari hewan inang dengan spesies yang sama;

2. Mampu menunjukkan pengaruh yang menguntungkan pada hewan inang;

3. Tidak bersifat patogen;

4. Bisa transit dan bertahan hidup dalam saluran pencernaan hewan inang;

5. Sejumlah mikroba harus mampu bertahan hidup pada periode yang lama selama dalam penyimpanan

Walaupun istilah probiotika yang berkaitan dengan makanan tambahan (feed supplement) baru dimulai pada sekitar tahun 1974, tetapi penggunaan mikroba hidup sebagai makanan tambahan telah dimulai dari ratusan tahun sebelumnya. Makanan yang pertama sekali mengandung mikroorganisme hidup adalah susu fermentasi (Fuller, 1992), dan saat ini dikenal sebagai dadih di Sumatera Barat dan yoghurt yang banyak dijual dipasaran.

Penulis menganalogikan tubuh itu sebagai sebuah pohon. Pohon ini memiliki akar, batang, daun, dan buah. Pastinya, ia juga harus memiliki akar yang kuat dan sehat untuk dapat menyerap unsur hara dalam tanah. Akar ibarat saluran pencernaan yang juga harus dijaga.

Di dalam saluran penceranaan kita, terdapat 100 triliun sel bakteri dan lebih dari 500 macamnya. Artinya, terdapat 105-107 sel bakteri per gram-nya. Secara garis besar, bakteri ini dikelompokkan menjadi bakteri baik dan bakteri jahat. Bakteri baik misalnya: Bifidobacterium, Eubacterium, dan Lactobacillus. Sementara bakteri jahat contohnya: Escheriachia coli, Clostridium perfringence, Salmonella, dan Staphilococcus. Jumlah bakteri baik di dalam saluran cerna kita ini harus dijaga agar kesehatan saluran cerna berada dalam keadaan optimal.

Tentunya bakteri yang termasuk probiotik harus memenuhi sejumlah kondisi sebagai berikut:

1. Tahan hidup di saluran cerna setelah dikonsumsi: Tahan terhadap lisozim, asam lambung dan asam empedu.

2. Menjaga keseimbangan bakteri di dalam usus dengan memproduksi hasil metabolisme, kompetitif perlekatan pada reseptor epitel. Hasil metabolisme probiotik: asam laktat, H2O2, bakteriosin, laktase, bile salt hydrolase, dan peptidoglycan.

Bakteri yang termasuk Probiotik :

Genera Lactobacillus:

L. acidophilus, L. bulgaricus, L. lactis, L. casei, L. rhamnosus, L. plantarum, L. helveticus

Genera Bifidobacterium:

B. longum, B. breve, B. bifidus, B. lactis, B. substilis, B. Infantis

Genera Strptococcus:

S. thermophillus

Manfaat probiotik

Walaupun tidak begitu tenar, menurut Wood (1992), probiotik yang berisi milyaran mikroba ini memiliki 5 manfaat, yaitu:

1. Melindungi saluran pencernaan dari bakteri patogen

  • Probiotik menghasilkan H2O2 dan bakteriosin sebagai bakterisida atau anti mikroba bagi bakteri jahat.
  • Probiotik juga melekatkan diri pada reseptor sel epitel usus sehingga bakteri patogen tidak bisa melekat (karena perlekatan dengan bakteri patogen dapat menyebabkan infeksi).

3. Menurunkan kasus kanker kolon

Probiotik menurunkan kasus kanker kolon dengan metode:

  • Penghambatan sel kanker
  • Penghambatan terhadap bakteri yg memproduksi b-glucosidase, b-glucuronidase, dan azoreductase yg mengkatalisa konversi prokarsinogen mjd proksimal karsinogen
  • Destruksi karsinogen spt nitrosamin dan menurunkan aktivitas nitroreductase
  • menyerap senyawa karsinogenik daging panggang dengan mengeluarkan peptidoglycan.

3. Menurunkan kasus gangguan intestin – diare dan konstipasi

Diare karena bakteri patogen (Salmonella) dan rotavirus merupakan problem di semua negara. Bahkan angka kematian pada bayi karena diare mencapai 30%. Probiotik yg digunakan umumnya L. rhamnosus GG dan B. Longum. Juga disarankan treatment diare dgn antibiotik, harus diikuti dgn pemberian probiotik.

4. Menurunkan kolesterol dalam serum

Mekanisme:
a. Penghambatan sintesa kolesterol

  • Probiotik menghasilkan enzim BSH (Bile Salt Hydrolase) yang dapat membantu menurunkan kolesterol.
  • Probiotik menghasilkan metabolit yang dapatt menghambat sintesa kolesterol di hati, yaitu HMG CoA

b. Pengikatan kolesterol dengan melakukan asimilasi kolesterol di saluran pencernaan

5. Menurunkan alergi terhadap susu

Apabila kadar Enzim galaktosidase kurang, maka kita terkena diare. Probiotik dapat menurunkan kadar laktosa pada susu dengan mengeluarkan enzim laktase (mencerna laktosa menjadi monosakarida).

Kamis, 18 Maret 2010